1. Pendahuluan
Sejatinya, pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan keilmuan, tetapi juga membentuk kepribadian, kemandirian, keterampilan sosial, dan karakter (Zuchdi, 2010). Lembaga pendidikan tinggi dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan, sudah selayaknya memiliki komitmen untuk melaksanakan dan mengawal pembentukan karakter bangsa. Pengembangan budaya akademik menjadi titik temu antara upaya pembinaan karakter dengan peningkatan kualitas sebagai hasil dari proses pendidikan tinggi. Karakter merupakan bagian integral dari budaya akademik,mengingat karakter diperlukan dan berpotensi dikembangkan dari setiap aktivitas akademik. Baca lebih lanjut